Tetap Terhubung dengan Akar Budaya: Eksplorasi Siswa dalam Memperkenalkan Kearifan Lokal


DETIKUNUMAmfoang Utara - Rabu, 7 Februari 2024, siswa-siswi kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Amfoang Utara menggelar pameran seni budaya yang mengagumkan di kelas mereka. Dalam pameran ini, mereka memamerkan kekayaan kearifan lokal dengan tema yang beragam, memperlihatkan dedikasi mereka dalam memahami dan memperkenalkan budaya tradisional. Dengan penuh semangat, mereka dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing dengan tema yang berbeda, untuk menyajikan beragam aspek kekayaan budaya tradisional.


Kelompok pertama, dengan tema "Pisang dan Sambal - Salemut Rote", menampilkan pisang rebus disertai dengan sambal, serta kain tenun motif Rote. Mereka bertujuan untuk membudidayakan alat tradisional menjadi alat modern yang dapat memotivasi penggunaannya di daerah masing-masing.


Sementara itu, kelompok kedua, yang mengeksplorasi "Mengenal Budaya Lokal dan Produk Kecil", memperkenalkan pisang manta, pisang rebus dengan sambal, serta salemut, sarung, selendang motif Amfoang. Mereka berupaya untuk lebih memahami dan mengenalkan budaya lokal serta produk-produk kecil yang sering terabaikan.


Kelompok ketiga, dengan tema "Mengembangkan Makanan Lokal", menampilkan ubi rebus dan terong yang dibakar, dengan tujuan untuk mempromosikan makanan lokal dari berbagai daerah kepada masyarakat.


Sementara itu, kelompok keempat, dengan tema "Mari Kita Meneruskan Budaya", memamerkan ketupak dan buah pepaya, dengan tujuan untuk meneruskan warisan budaya dan memperkenalkannya kepada generasi mendatang.


Pameran ini mendapat sambutan hangat dari para guru SMA Negeri 1 Amfoang Utara, yang antusias untuk melihat dan menilai kreativitas siswa-siswi dalam mempresentasikan kearifan lokal.


Alkimus E. D. Fallo, S. Mg, selaku Guru Mata Pelajaran Seni Budaya  menjelaskan bahwa tujuan kegiatan pameran yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas X MIA 1 adalah penyampaian ide yang disusun oleh kelompok untuk memamerkan karya dan hasil alam, seperti makanan lokal dan tenunan.


"Tugas kelompok yang diberikan kepada siswa-siswi adalah sebagai bagian dari upaya untuk memperkenalkan dan mengenal lebih dalam kearifan lokal di setiap daerah. Dengan cara ini, siswa-siswi diharapkan dapat lebih memahami, menghargai, dan melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat di berbagai wilayah. Melalui tugas ini, mereka diberi kesempatan untuk eksplorasi dan pembelajaran aktif tentang tradisi, nilai-nilai, dan praktik lokal yang unik dari setiap daerah, serta untuk menciptakan karya yang menggambarkan kearifan lokal tersebut. Hal ini juga merupakan langkah penting dalam memupuk rasa kebanggaan terhadap warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia secara keseluruhan. Jelasnya


Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa manfaat yang diperoleh siswa-siswi dari kegiatan pameran tersebut ialah bagaimana belajar tentang proses penyelenggaraan pameran, membangun kekompakan dalam kelompok, memotivasi diri untuk berkarya, dan menambah pengetahuan tentang budaya lokal. Dengan demikian, pameran seni budaya tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan karya, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran yang berharga bagi siswa-siswi dalam memahami dan menghargai keberagaman budaya.

Related Posts