Gagal Membuat Telur Asin



Pada hari Minggu, seorang ibu dan putrinya ingin membuat telur asin. Rencana ini sudah mereka persiapkan jauh-jauh hari. Mereka pun sudah mencatat apa saja yang diperlukan.


Minggu pagi sebelum berangkat ke gereja mereka pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan. Mulai dari garam dapur, penyedap rasa, bawang putih, sambal pedas, bubuk coklat, aroma pasta, mentega, dan sebagainya. Mereka memang ingin membuat telur asin spesial dengan aneka rasa.


Putrinya mempersiapkan peralatannya dan si ibu mempersiapkan ember plastik, alat suntik (untuk memasukkan bumbu dalam telur), pengaron, ayakan, bubukan bata, dan sebagainya.


Setelah pulang gereja, mereka pun bersiap untuk membuat telur asin tersebut, tetapi si ibu baru sadar bahwa ia melupakan satu hal yang penting. Telur! Ya, telur yang mereka beli tertinggal di pasar.


Dalam membuat masakan, ada satu bahan pokok yang paling penting yang merupakan bahan utama dari masakan itu. Dalam satu drama, ada satu pemeran utama yang dominan. Demikian juga dalam kehidupan kita, seharusnya hanya ada satu hal penting yang menjadi pokok hidup kita yaitu Kristus.


Tidak jarang kita justru melupakan hal ini. Kita melayani tetapi lupa bersekutu dengan-Nya Kita menghargai berkat yang Tuhan berikan dengan memelihara dan merawatnya, tetapi hal itu juga membuat kita melupakan hubungan dengan Tuhan. Jangan sampai ada satu hal pun dalam hidup ini yang membuat kita melupakan Tuhan. Hanya satu yang terpenting mengutamakan Tuhan dan tidak melupakannya.


Ingat dan jadikanlah Tuhan sebagai yang terpenting dalam kehidupan kita. Hanya Tuhan yang sanggup menuntun kita menjalani kehidupan.


"TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan." (Yesaya 58:11)

0 Response to "Gagal Membuat Telur Asin "

Posting Komentar

Terimah kasih