5 Fakta Menarik tentang Kota Kupang, yang belum kamu ketahui

Syalom...

Salam sejahtera ...


Sobatku dimana pun berada, Semoga sehat selalu dan dalam lindungan Maha Kuasa.

Berikut lima fakta menarik tentang kota Kupang, yang belum sobat-sobat ketahui. 

Sobatku, Kita ketahui bersama bahwa kota Kupang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menjadi kota terbesar di Pulau Timor, Kota Kupang dihuni warga beragam suku, antara lain Timor, Sabu, Rote, Flores, Tionghoa, dan para pendatang dari Pulau Jawa dan lainnya.

Nama Kupang diambil dari nama seorang raja, yaitu raja Nai Kopan atau Lai Kopan. Raja tersebut mengatur jalannya pemerintahan di Kota Kupang sebelum Portugis datang ke NTT pada  Tahun 1436. Saat VOC mulai menduduki Nusa Tenggara Timur, Belanda sering menyebut nama Lai Kopan menjadi Koepan dan dalam bahasa sehari-hari menjadi Kupang.

Kupang dikenal dengan gugusan karangnya yang membuatnya dijuluki "City of Coral". Kota yang memiliki luas 180,27 km persegi itu juga terkenal dengan berbagai wisata alam yang indah, dan kuliner khas yang sayang untuk dilewatkan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut Lima fakta menarik tentang Kupang.

1. Kota Toleransi. 

Belum lama ini, Kupang masuk dalam lima besar dari 94 kota di Indonesia yang memiliki skor tertinggi dalam Indeks Kota Toleran (IKT) 2020. Kupang memiliki tujuan untuk memastikan semua umat beragama dapat memiliki hak sama, yaitu beribadah dengan leluasa dan nyaman.

 

Pemerintah Kupang memberikan perhatian yang penuh bagi upaya pembangunan Kota Kupang menjadi Kota Kasih, yakni Rumah Persaudaraan bagi semua umat beragama. Sebelumnya pada Tahun 2019, mereka juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Agama atas perhatiannya terhadap Penyuluh Agama di Kota Kupang.

 

2. Kota Multietnis.

Kupang dikenal sebagai kota yang multietnis, yakni terdiri dari beragam suku seperti Timor, Rote, Sabu, Flores, Alor, Lembata, Tionghoa, dan sebagian kecil suku pendatang dari Ambon, serta beberapa suku bangsa lainnya seperti Bugis, Jawa, dan Bali dan lainnya.

 

Terlepas dari berbagai keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia ini, penduduk Kupang tetap akan menyebut diri mereka sebagai “Beta orang Kupang”. Hal ini sudah menjadi ciri khas masyarakat Kupang.

 

3. Diskotek Berjalan.

Di Kupang, transportasi umum yang biasa disebut angkot (angkutan perkotaan), justru dikenal dengan nama Bemo. Tentunya ini bukan Bemo yang merupakan singkatan dari Becak Motor, kendaraan umum roda tiga yang sudah jarang dijumpai di Indonesia.

 

Bentuknya sama dengan angkot pada umumnya, tapi Bemo Kupang mirip dengan diskotek berjalan karena tampilannya yang meriah dan selalu full musik. Ciri khas lainnya dari Bemo Kupang adalah selalu dirias dengan ciamik, mulai dari namanya, banyak aksesori seperti boneka dan berbagai hiasan kaca, lampu warna-warni hingga stiker.

4. Memiliki Bahasa yang Unik.
Kupang memiliki bahasa Melayu, yakni campuran antara satu bahasa dengan bahasa lainnya. Bahasa Melayu yang dimaksud meliputi bahasa daerah seperti di NTT, Ambon, Manado, bahasa Belanda, Portugis, dan lain-lain.


Bahasa Kupang masih berhubungan dengan bahasa Indonesia. Perbedaan yang paling mendasar adalah dengan adanya kata-kata serapan dari bahasa Belanda dan Portugis, contohnya seperti “Lu mo pi mana?” (Kamu mau pergi kemana?), “Sapa lai kalo bukan beta?” (Siapa lagi kalau bukan saya), dan masih banyak lagi.

 

5. Kaya akan Tempat Wisata.
Tempat wisata di Kupang didominasi wisata alam yang menarik. Ada Pantai Lasiana yang merupakan pantai paling terkenal di Kota Kupang dan hampir tak pernah sepi pengunjung.


Pantai ini menyajikan pemandangan berupa jajaran pohon lontar dan kelapa. Di pantai ini juga, sobat-sobat dapat menjumpai lopo-lopo, yakni bangunan khas Timor.


Ada juga Pulau Kera yang juga mempunyai pantai yang indah. Tak seperti namanya, tempat ini tidak dihuni oleh kawanan kera. Nama kera berasal dari kata “Kerang” yang karena pengaruh penyebutan nama jadi lebih dikenal dengan sebutan Pulau Kera.


Selain itu, ada Goa Kristal yang terkenal dengan mata air berwarna kebiruan yang tersembunyi di dalam gua. Untuk menuju gua ini, pengunjung harus menyusuri jalan setapak sekitar 300 meter dan menuruni lereng gua sepanjang 20 meter hingga tiba di kolam.

Sekian tentang 5 Fakta Menarik tentang Kota Kupang, yang belum kamu dengar. 

Mohon maaf sebesar-besarnya jika dalam konten ini masih banyak kekurangan.


Terima kasih .

Sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Related Posts